MITOSBOLA – Ole Gunnar Solskjaer membawa harapan baru bagi Manchester United. Sayangnya, visinya di bursa transfer tidak sejalan dengan dukungan manajemen klub.
Solskjaer memiliki pemahaman yang jelas tentang tipe pemain yang dibutuhkan Manchester United untuk bersaing di level teratas. Namun, banyak pemain yang direkomendasikannya diabaikan oleh klub.
Banyak dari pemain ini kini bermain untuk beberapa klub terbesar di Eropa. Mereka menunjukkan bahwa insting Solskjaer tidak boleh dianggap enteng.
Jika klub menaruh kepercayaan penuh pada Solskjaer dan merekrut pemain pilihannya, peruntungan United mungkin akan berbeda. Mereka mungkin kembali bersaing untuk memenangkan Liga Premier.
Beginilah susunan pemain inti Manchester United jika manajemen mendengarkan instruksi Ole Gunnar Solskjaer.
Penjaga gawang dan lini belakang
Meskipun Solskjaer dikenal sebagai manajer yang menyerang, ia tidak banyak melakukan perbaikan pada pertahanannya. Seringnya ia menggunakan taktik 4-2-3-1 tampaknya menjadi pilar untuk menutupi kekurangan tersebut.
Namun, jika ia bertahan lebih lama, lini belakang Manchester United bisa diprediksi berdasarkan contoh-contoh sebelumnya. David de Gea tetap menjadi kekuatan utama di bawah mistar gawang, disokong oleh bek kawakan Harry Maguire.
Pau Torres yang sempat digosipkan akan pindah ke Manchester United, bisa saja direkrut sebelum akhirnya pindah ke Aston Villa. Gaya bermainnya sangat cocok untuk Maguire yang menjadi jantung pertahanan.
Aaron Wan-Bissaka kuat dalam situasi satu lawan satu dan bisa memainkan peran kunci di sayap kanan. Sementara itu, Nathan Ake yang disebut-sebut sebagai calon akuisisi juga bisa direkrut untuk menambah kedalaman tim.
Solskjaer sudah lama berencana membangun lini tengah yang kuat dengan dua gelandang bertahan, dan ia menaruh harapan besar pada Declan Rice, Jude Bellingham, dan Moises Caicedo.
Dalam wawancaranya pada tahun 2023, Solskjaer mengakui bahwa dirinya sudah melirik Rice jauh sebelum Arsenal mengeluarkan biaya transfer yang sangat besar. Ia yakin Manchester United bisa mendapatkannya dengan biaya yang jauh lebih murah.
Sayang, Caicedo juga gagal karena manajemen klub lebih mengutamakan nama-nama besar. Kini, pemain Ekuador tersebut tampil fenomenal dan masih sangat muda.
Bellingham juga masuk dalam daftar incaran Solskjaer
Bahkan sebelum ia pindah ke Dortmund. Solskjaer menilai Bellingham sebagai pemain yang cocok untuk Manchester United dan menyesal tidak bisa mendatangkan gelandang tersebut ke Old Trafford.
Solskjaer dikenal lebih menyukai pemain sayap yang bisa menembus area penalti dan menjadi pekerja keras. Taktik ini membuat Bruno Fernandes bisa pindah ke sayap dan tetap berperan sebagai playmaker.
Marcus Rashford tampil gemilang di bawah asuhan Solskjaer, terutama pada musim 2019/2020. Namun, setelah masa jabatan Ole berakhir, performanya menjadi tidak stabil karena hubungannya dengan sang manajer baru mulai retak.
Salah satu penyesalan terbesar bagi penggemar Manchester United adalah klub mengabaikan komentar manajer Ole Gunnar tentang perekrutan Erling Haaland. Solskjaer tidak mendengarkan karena Haaland belum tampil dalam level terbaiknya.
Kini Haaland menjadi mesin gol paling produktif di Eropa. Ia membantu Manchester City menjuarai Liga Champions dan dalam waktu singkat, ia menyamai rekor gol Cristiano Ronaldo.
Manchester United (4-2-3-1): David de Gea, Nathan Ake, Harry Maguire, Pau Torres, Aaron Wan-Bissaka, Declan Rice, Moises Caicedo, Marcus Rashford, Jude Bellingham, Bruno Fernandes, Erling Haaland.
Sumber: Mitosbola